Langit
dihiasi bintang-bintang yang jumlahnya tak terhitung, yang bisa diamati
dengan mata telanjang maupun teropong bintang. Bintang-bintang
berkumpul dalam suatu gugusan, meskipun antar-bintang berjauhan di
angkasa.
Dari penjelasan Ismail al-Juwasy tersebut dapat kita katakan bahwa
galaksi tak ubahnya bak sekumpulan anak ayam yang tak mungkin untuk
dipisahkan dari induknya. Di mana ada anak ayam di situ pasti ada
induknya. Sama halnya bintang-bintang di angkasa sana mereka tak mungkin
gemerlap sendirian tanpa disandingi dengan bintang lainnya.
Galaksi yang sering kita dengar adalah Bimasakti atau milky way. Kalau
kita cermati agak aneh nama milky way tersebut karena dari benda
angkasa luar diumpamakan dengan susu. Namun dari keanehan tersebut
terdapat keunikan, yakni bintang bertebaran di langit pada malam hari
seperti susu yang tercecer di langit. Galaksi kita berbentuk spiral,
dapat kita samakan dengan lingkaran obat nyamuk jika dilihat
dari atas dan seperti gasing bila dilihat dari samping. Galaksi kita
tidak sebundar lingkaran namun berbentuk elips. Hal ini dibuktikan
dengan ukannya yang memiliki panjang sekitar 100 tahun cahaya dan lebar
10 tahun cahaya dan tata surya kita berada 30 tahun cahaya dari pusat
galaksi.
Selain
galaksi Bimasakti kita juga dapat melihat beberapa galaksi dengan mata
telanjang ataupun dengan alat. Yang diungkap oleh para ilmuan yakni
galaksi Andromeda, Awan Megallianic Besar dan Awan Megallanic Kecil.
Galaksi Andromeda lebih besar daripada Milky way.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar